Kamis, 16 Juni 2022

Koneksi Antar Materi Modul 3.3.

Koneksi antarmateri modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dapat dilihat pada video berikut. Terima Kasih. Salam dan Bahagia

Jumat, 27 Mei 2022

Aksi Nyata Modul 3.1

AKSI NYATA MODUL 3.1

PENGIMBASAN

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

oleh: Siska Apulina Br. Perangin-angin_CGP Angkatan 4 Kab. Deli Serdang

Latar Belakang

Sebagai seorang manusia, termasuk guru, tentu saja kita mengalami berbagai situasi yang mengharuskan kita mengambil keputusan. Keputusan tersebut tentu saja kita harapkan adalah keputusan yang paling tepat. Namun, sering kali kita mengalami penyesalan atas keputusan yang kita ambil. Tentu saja hal ini sangat membuat kita tidak nyaman. Saat menghadapi pilihan benar-salah, bisa saja kita bisa langsung mengambil keputusan yang tepat, karena itu adalah situasi yang mudah. Tetapi saat situasi itu adalah situasi benar-benar, kita merasakan dilema. Ini lah yang disebut dengan Dilema Etika.

Dilema etika merupakan suatu kondisi ketika seseorang harus memilih antara dua opsi dimana kedua-duanya secara moral benar, tetapi saling bertentangan. Ini adalah saat dimana kita harus membuat keputusan antara benar dan benar. 

Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengambil keputusan dengan bijaksana. Untuk itu seorang guru perlu mengetahui empat paradigma dilema tetika, tiga prinsip pengambilan keputusan, dan sembilan langkah pengambilan keputusan. Sehingga, guru dapat mengambil keputusan dengan bijaksana, dengan tepat, dan tidak timbul penyesalan atas keputusan yang sudah diambilnya. 

Dengan demikian, perlu diadakan kegiatan pengimbasan terkait dilema etika dan pengambilan keputusan. Kegiatan Pengimbasan ini diharapkan dapat memfasilitasi guru di SMP Negeri 2 Sibolangit untuk dapat lebih memahami pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 

Alasan Melakukan Kegiatan Pengimbasan

Kegiatan pengimbasan tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sibolangit pada bulan Mei 2022. Tujuannya ialah memberikan pemahaman kepada rekan guru terkait dilema etika dan pengambilan keputusan. Dengan harapan, setelah mengikuti kegiatan ini, guru-guru mengetahui, memahami, bahkan mempraktekkan langkah pengambilan keputusan, baik di sekolah maupun dalam kehidupannya sehari-hari. 

Dengan mengetahui nilai-nilai kebenaran, dilema etika, maupun kondisi bujukan moral, akhirnya guru-guru nantinya diharapkan mampu melakukan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Tentu saja, keputusan yang diambil tetap mengacu pada nilai-nilai universal yang diyakini. 

Dengan kegiatan pengimbasan ini, guru-guru diharapkan mampu mempraktekkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saat harus mengambil keputusan, ia tidak lagi kebingungan. Dengan sembilan langkah pengambilan keputusan, maka diharapkan keputusan yang diambil ialah keputusan yang tepat.

Hasil Aksi Nyata

Kegiatan pengimbasan ini terlaksana dengan baik. Dihadiri oleh guru-guru SMP Negeri 2 Sibolangit. Materi yang diberikan ialah Bujukan Moral dan Dilema Etika, Empat Paradigma Dilema Etika, Tiga Prinsip Pengambilan Keputusan, dan Sembilan Langkah Pengambilan Keputusan.

Gambar 1. Penyampaian Materi

Pada saat penyampaian materi, guru-guru menyimak dengan baik. Mereka juga aktif bertanya. Bahkan saat sesi sudah selesai, ada guru yang meminta materi yang telah disampaikan untuk dicetak dan dibagikan kepada mereka. Tak hanya itu, ada guru yang mengajak saya bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, yang perlu diambil keputusan. Katanya, ia sangat terkesan dengan materi yang disampaikan hari ini. Tentu saja hal ini adalah respon yang sangat baik.


Gambar 2 Guru-guru Menyimak Penjelasan Materi

Gambar 3 Guru Menyaksikan Video terkait Kasus Dilema Etika

Gambar 4 Sesi Tanya Jawab


Gambar 5 Guru-guru Memberikan Apresiasi atas Penyampaian Materi

Kegiatan pengimbasan ini berlangsung dengan baik dan mendapat respon yang baik dari semua guru yang mengikutinya. Guru-guru mengharapkan kegiatan seperti ini lebih sering dilakukan. Terutama karena memang materinya adalah hal-hal yang sehari-hari dialami oleh seorang manusia, termasuk juga guru dalam memimpin pembelajaran. 

Perasaan (Feelings

Perasaan saya sebagai seorang CGP dalam melaksanakan Aksi Nyata ini ialah sangat bersyukur karena dapat berbagi dengan rekan guru. Apalagi, kegiatan ini mendapat respon positif dari semua guru yang mengikutinya. Saya lihat, mereka sangat antusias dan ingin memperlajari lebih lanjut terkait materi ini. Saya sangat bahagia dan bersyukur untuk itu. Semoga guru-guru juga tetap semangat.

Pembelajaran (Findings) 

Pembelajaran yang saya dapatkan dalam melaksanakan Aksi Nyata ini ialah saya semakin semangat. Saya tidak ingin apa yang saya dapatkan dari Program Guru Penggerak ini hanya saya yang mengetahuinya. Setelah melakukan pengimbasan ini, saya lihat guru-guru juga antusias dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang materi ini. Mereka bersemangat dan mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan.

Pembelajaran ke Depan (Future)

Rencana perbaikan yang akan saya lakukan ke depan ialah saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, saya akan lebih totalitas lagi, dan saya akan memberikan hand-out dari materi yang saya paparkan. Apalagi untuk guru yang lebih senior, mereka menginginkan materi dalam bentuk yang sudah dicetak agar bisa dibaca dan dipelajari lagi di rumah. 

Untuk kegiatan Aksi Nyata slanjutnya, tentu saja saya berharap akan dapat memberikan hal yang lebih baik lagi demi kemajuan sekolah. Dukungan dan semangat dari Kepala Sekolah maupun rekan guru, sangat saya harapkan. 

Salam Guru Penggerak!

Terima Kasih.

Salam dan Bahagia.