Jumat, 24 Desember 2021

1.3.a.4 Eksplorasi Konsep Visi Guru Penggerak

1.3.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Berbagi Visi Murid Impian

Imajiku tentang Muridku di Masa Depan

Murid yang saya dambakan ialah murid yang memiliki profil Pelajar Pacasila dalam dirinya. Lingkungan pembelajaran yang saya cita-citakan ialah lingkungan belajar yang asri, sehat, dan penuh dengan kehangatan. Murid saling menyanyangi dan murid menghormati gurunya. Murid merindukan gurunya. 

Merangkai mimpi lewat kata-kata

Saya memimpikan murid-murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. Sekolah saya percaya bahwa murid adalah subjek belajar. Mereka bebas berekspresi dan menampilkan versi terbaik dari diri mereka. Sekolah saya mengutamakan keberpihakan kepada murid. Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka bisa mencapai cita-cita mereka. Guru di sekolah saya yakin untuk melaksanakan proses pembelajaran dan pendidikan yang berpihak pada murid. Guru di sekolah saya paham bahwa murid adalah pribadi yang unik. Tugas guru adalah menuntun mereka menjadi manusia seutuhnya dengan mendidiknya sesuai dengan kodratnya.

Mengartikulasikan visi kita tentang murid dan sekolah yang kita impikan dalam satu kalimat

Terwujudnya murid yang memiliki profil Pelajar Pancasila dengan menerapkan Merdeka Belajar.


1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif

Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif

Menurut saya, yang menjadi informasi utama dalam bacaan dan video yang disajikan ialah  BAGJA, sebagai model manajemen perubahan yang menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan kolabratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. IA ini menggunakan prinsip-prinsip psikologi positif dan pendidikan positif. Selaian sebagai paradigma berbasis kekuatan, IA juga merupakaan model manajemen perubahan kolabiratif yang membawa perbaikan dalam suaatu sistem. IA dimulai dari pertanyaan yang ditentukan bersama dan dijalaankan dalam suasana yang positif dan apresiatif.

Ada lima tahapan yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, dengan akronim "BAGJA", yaitu:

Buat Pertanyaan penyelidikan terkait perubahan yang kita inginkan. Buat pertanyaan utam.

Ambil Pelajaran, bagian ini menuntun bagaimana mengambil pelajaran

Gali Mimpi Bersama, komunitas sekolah menggali mimpi sebagai keadaan idela yang diinginkan.

Jabarkan Rencana, identifikasi tindakan yang diperlukan dan ambil keputusan.

Atur Eksekusi. Mentransformasi rencana menjadi nyata. Diperlukan peran dan kesepakatan.


Informasi apa yang paling dapat membantu saya dalam peran sebagai guru penggerak ialah saya bisa mengikuti tahapan BAGJA dalam menetapkan visi.

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak

 Imajiku tentang Muridku di Masa Depan

Murid yang saya dambakan ialah murid yang memiliki profil Pelajar Pancasila dalam dirinya. Lingkungan pembelajaran yang saya cita-citakan ialah lingkungan belajar yang asri, sehat, dan penuh dengan kehangatan. Murid saling menyanyangi dan murid menghormati gurunya. Murid merindukan gurunya. 

Merangkai mimpi lewat kata-kata

Saya memimpikan murid-murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. Sekolah saya percaya bahwa murid adalah subjek belajar. Mereka bebas berekspresi dan menampilkan versi terbaik dari diri mereka. Sekolah saya mengutamakan keberpihakan kepada murid. Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka bisa mencapai cita-cita mereka. Guru di sekolah saya yakin untuk melaksanakan proses pembelajaran dan pendidikan yang berpihak pada murid. Guru di sekolah saya paham bahwa murid adalah pribadi yang unik. Tugas guru adalah menuntun mereka menjadi manusia seutuhnya dengan mendidiknya sesuai dengan kodratnya.

Mengartikulasikan visi kita tentang murid dan sekolah yang kita impikan dalam satu kalimat

Terwujudnya murid yang memiliki profil Pelajar Pancasila dengan menerapkan Merdeka Belajar.


1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

 


1.2.a.6 Refleksi Terbimbing Nilai dan Peran Guru Penggerak

Niai dari diri saya yang saya percayai sebagai nilai seorang guru ialah bisa membuat siswa nya percaya akan kemampuan nya sendiri, bangga melihat perkembangan siswa karena pendidikanadalah proses pertumbuhan karakter dan pengalaman baik untuk menemukan makna hidup yang sesungguhnya.

2.    Yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru Penggerak ialah saya merasa bahwa selama ini, saya belum menghidupi semua nilai tersebut dalam diri saya. Saya merasa berhutang pada diri saya untuk terus akan memunculkan dan memantapkan nilai-nilai tersebut juga dalam diri saya.

3.     Nilai dari Guru Penggerak yang sudah saya miliki sekarang ialah kolaboratif, inovatif, dan mandiri. Namun saya juga sudah mulai memiliki nilai reflektif juga berpihak pada murid. Saya berjanji pada diri saya sendiri untuk lebih lagi memerankan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan saya, terutama dalam tugas saya sebagak guru.

4.     Diantara  nilai-nilai yang sudah saya pelajari, nilai yang perlu saya kuatkan adalah nilai berpihak pada murid.

5.     Yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak adalah saya merasa sangat perlu bagi saya untuk selalu melakukan peran tersebut. Menguatkan dan menhgidupi peran itu dalam kegiatan saya. Saya merasa, saya kadang kurang maksimal menjalankan peran itu. Maka, saya bertekad untuk terus menjalan peran tersebut sebaik-baiknya dengan ikhlas.

6.     Yang bisa saya lakukan khusus untuk diri saya untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak ialah tetap menjalankan peran tersebut setiap hari. Tidak pantang menyerah dan selalu berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan untuk diberi kekuatan dalam menjalankan nilai dan peran tersebut.

7.     Yang akan menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya, mungkin suatu saat saya merasa jenuh tetapi itu bukan alasan untuk mengeluh bahkan untuk berhenti. Jadi, tidak aka nada yang menghambat saya. Saya hanya perlu nanti melakukan refleksi dan membuat aksi perbaikan untuk itu.

1.2.a.5.2 Ruang Kolaborasi - Unggah Tugas Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Tugas kali ini, kami buat dalam bentuk poster.





1.2.a.3. Mulai dari diri - Nilai dan Peran Guru Penggerak Mulai dari Diri

1.1.a.10. Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah

Kamis, 23 Desember 2021

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam Karya

Video berikut menggambarkan pengetahuan dan pemahaman saya terkait pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara:


 

1.1.a.6 Refleksi Terbimbing


Refleksi Filosofis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
  1. Pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD): KHD mengingatkan bahwa dalam menuntun kodrat anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. KHD menegaskan juga untuk mendidik anak dengan cara yang sesuai dengan alam dan zamannya sendiri. Pendidikan menurut KHD sebagai pembentuk karakter anak. Pendidikan selalu berpusat pada anak. Pendidikan juga bukan lah paksaan. Justru Pendidikan menurut KHD memberikan kebebasan kepada anak untuk belajar. Dalam “Merdeka Belajar”, setiap guru adalah murid dan setiap murid adalah guru. 
  2. Kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini ialah saya adalah seseorang yang siap menerima perubahan dan selalu mau mngikuti tuntutan zaman yang membuat saya selalu belajar sepanjang hayat. Saya juga cukup mehahami karakteristik peserta didik saya yang akan saya tuntun untuk merdeka belajar dan mweujurkan profil pelajar Pancasila.
  3. Hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini ialah: saya akan terus meningkatkan diri saya supaya dapat menjadi teladan yang baik, saya tingkatkan lagi kedekatan saya dengan peserta didik saya, saya tingkatkan lagi penggunaan model-model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan saya tingkatkan kerja sama saya dengan rekan guru untuk terus bergerak menuju Pendidikan yang lebih baik, khususnya di sekolah tempat saya bertugas.
  4. Perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara ialah sesuai dengan semboyang yang dikemukakan oleh KHD, di depan saya akan menkadi teladan, di depan saya memberi semangat, dan di belakang saya memberikan dorongan. Saya akan terus mewujudkan peserta didik yang memiliki profil Pelajar Pancasila.

1.1.a.5.2. Ruang Kolaborasi - Unggah Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD

Ruang Kolaborasi memberikan ruang perjumpaan bagi para CGP  untuk bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sebuah kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asalDesain kerangka pembelajaran yang kontekstual menjadi sebuah langkah awal perubahan dan transformasi diri untuk membuat perubahan yang konkret di kelas dan sekolah. 

Hasil kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD yang telah dibuat dan dipresentasikan, ialah seperti berikut ini:


1.1.a.3 Mulai dari Diri-Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara 

Jumat, 15 Oktober 2021

1. Tulisan Reflektif Kritis 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran yang dapat saya kemukakan ialah bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam bermasyarakat maupun hidup berbudaya. Pendidikan adalah usaha kebudayaan yang bermaksud memberikan bimbingan da;am tumbuhnya jiwa dan raga peserta didik. Salah satu konsep yang dikenalkan oleh KHD yang kemudian dikembangkan menjadi prinsip kepemimpinan ialah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Pada dasarnya prinsip ini mengutamakan cinta dan kasih sayang.  Kegiatan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dalam cerminan KHD dapat terwujud ialah dengan menerapkan Merdeka Belajar yang berorientasi pada peserta didik.

Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus ialah pendidikan Indonesia saat ini juga mengarah ke Merdeka Belajar dan pembelajaran yang selalu diupayakan untuk berpusat kepada peserta didik bukan berpusat kepada guru. Di sekolah saya juga diupayakan selalu untuk melakukan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan menerapkan Merdeka Belajar.

Saya sebagai guru juga merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru. Saya terbuka dengan hal-hal baru. Saya pelajari hal-hal baru yang mendukung proses pembelajaran sehingga pembelajaran itu menjadi bermakna kepada siswa.



2. Harapan dan Ekspektasi

Harapan yang ingin saya lihat pada diri saya  sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini ialah saya bisa mengarahkan siswa-siswa saya untuk terus dapat melakukan merdeka belajar. Pelajari hal-hal yang dapat memberikan persiapan untuk hidup dalam masyarakat secara utuh. Siswa-siswa saya menjadi pribadi yang dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus melupakan kebudayaan nya sendiri, serta memiliki karakter profil Pelajar Pancasila.

Harapan yang ingin saya lihat 
pada siswa-siswa saya setelah mempelajari modul ini ialah mereka memiliki karakter yang baik, terus mau belajar dengan merdeka, menggali dan mengembangkan diri mereka, dan selalu memaknai dengan baik setiap pembelajaran yang berguna bagi hidup mereka.

Kegiatan, materi, manfaat yang saya harapkan ada dalam modul ini ialah kegiatan yang dapat memberi keterampilan dalam mengajarkan hal yang baik kepada peserta didik sehingga mereka menjadi pribadi yang merdeka belajar. Materi dalam modul ini sudah sesuai dengan harapan saya. Saya bisa mengetahui pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) dan mempraktekannya selalu dalam aktivitas saya sebagai guru. Manfaat yang saya harapkan ada dalam modul ini yaitu saya diingatkan kembali tentang pemikiran KHD tentang pendidikan dan dan pengajaran sehingga saya bisa menerapkannya dalam aktivitas saya sebagai guru yang dapat mengusahakan selalu menjadikan peserta didik memiliki semua profil Pelajar Pancasila.

Lokakarya ke-0 Program Pendidikan Guru Penggerak

 Dokumentasi Lokakarya ke-0 (perdana) bisa ditonton dalam video berikut. Terima kasih :)


Jurnal Refleksi Minggu ke-8

 


Jurnal Refleksi Minggu ke-7

 Jurnal Refleksi Minggu ke-7:









Jurnal Refleksi Minggu ke-6

 




Jurnal Refleksi Minggu ke-5

 


Jurnal Refleksi Minggu ke-4

 


Jurnal Refleksi Minggu ke-3

 


Jurnal Refleksi Minggu ke-2

 Jurnal Refleksi Minggu ke-2 ini berdasarkan Model 4F.



Jurnal Refleksi Minggu ke-1

 Jurnal Refleksi Minggu ke-1 ini ditulis dengan mengikuti panduan Model Six Thinking Hat.